saya selayaknya bersyukur, karena pernah berada di lingkungan yang menuntut untuk membaca dalam kesehariannya. lingkungan ini (teater) perlahan-lahan membentuk suatu kebiasaan dalam diri untuk tetap membaca ketika berada di luar lingkungan tersebut. ketika saya jauh dari membaca naskah, maka saya mengupayakan diri untuk tetap dekat dengan buku-buku. entah baik atau tidak, saya merasa senang jika harus membeli buku, baik yang baru atau bekas, yang sekiranya pantas untuk dibaca. dan ada kepuasan tersendiri jika berada tepat di depan buku-buku yang berjejer dalam rak.
pertanyaannya, apakah ini baik atau tidak?
terus terang, saya masih tidak tahu dengan kebiasaan membeli buku-buku tersebut apakah dapat memberikan manfaat yang lebih. meskipun, saya suka dengan membaca karena ada aktifitas menggali pengetahuan didalamnya, namun jika diumpamakan seperti seseorang yang sedang mencari harta karun dalam tanah, maka saya adalah seorang yang sedang menggali di berbagai tempat dan belum menemukan apa yang saya cari.
jika pengetahuan adalah 'harta karun' dan pantas untuk dicari, lalu apa jadinya jika 'harta karun' itu tidak pernah ditemukan dari berbagai titik pencarian. apakah saya harus berhenti menjadi seorang pembaca?!
pertanyaan itu pun belum bisa saya jawab sekarang
Komentar
Posting Komentar