Dari rentang 2009 sampai sekarang, saya telah bertemu dengan orang-orang dari lintas generasi yang berbeda dari latar belakang yang berbeda-beda. setiap orang yang saya temui tentunya memiliki pemikiran yang unik satu sama lain. sehingga dampak dari perbedaan ini, berdampak pada suasana proses latihan yang terasa 'penuh'.
Saya memakai 'penuh', sebagai dampak dari proses latihan yang dilakukan dengan sadar. Selama berlatih bersama orang banyak, yang saya temukan adalah suasana 'penuh' tersebut. penuh keringat, penuh diskusi, penuh pemberontakan, penuh penghambaan, penuh pengharapan, penuh benci, dan 'penuh' lainnya
Saya sadar jika saya adalah sosok yang tidak begitu berani untuk mengemukakan gagasan di depan orang banyak. saya lebih memilih untuk nyaman dengan pikiran sendiri. kegelisahan yang saya buat, saya telan sendiri. padahal kegelisahan itu adalah hasil refleksi dari dunia di sekitar saya.
Namun dalam proses latihan, mau tidak mau kegelisahan itu harus tumpah dalam latihan di setiap harinya. memenuhi lantai bloking, memenuhi pikiran orang lain, mencemari udara yang terhisap oleh orang lain. terkadang dalam posisi yang sebaliknya, mau tidak mau saya pun harus menerima kegelisahan orang yang dilemparkan ke hadapan muka. Permasalahan yang belum selesai harus saya selesaikan sendiri. adapun pertanyaan, hanya berlaku untuk petunjuk penyelesaian permasalahan. Sisanya, saya yang harus menyelesaikan.
Dari situasi chaos tersebut, saya jadi tahu bagaimana sikap seseorang menghadapi masalah yang dia temukan. meskipun hanya dalam ruang simulasi latihan, tetapi orang-orang yang saya hadapi adalah nyata dan berasal dari dunia yang nyata beserta permasalahan-permasalahannya.
Apa yang saya temukan adalah hasil dari proses pembacaan dalam latihan teater...
Saya memakai 'penuh', sebagai dampak dari proses latihan yang dilakukan dengan sadar. Selama berlatih bersama orang banyak, yang saya temukan adalah suasana 'penuh' tersebut. penuh keringat, penuh diskusi, penuh pemberontakan, penuh penghambaan, penuh pengharapan, penuh benci, dan 'penuh' lainnya
Saya sadar jika saya adalah sosok yang tidak begitu berani untuk mengemukakan gagasan di depan orang banyak. saya lebih memilih untuk nyaman dengan pikiran sendiri. kegelisahan yang saya buat, saya telan sendiri. padahal kegelisahan itu adalah hasil refleksi dari dunia di sekitar saya.
Namun dalam proses latihan, mau tidak mau kegelisahan itu harus tumpah dalam latihan di setiap harinya. memenuhi lantai bloking, memenuhi pikiran orang lain, mencemari udara yang terhisap oleh orang lain. terkadang dalam posisi yang sebaliknya, mau tidak mau saya pun harus menerima kegelisahan orang yang dilemparkan ke hadapan muka. Permasalahan yang belum selesai harus saya selesaikan sendiri. adapun pertanyaan, hanya berlaku untuk petunjuk penyelesaian permasalahan. Sisanya, saya yang harus menyelesaikan.
Dari situasi chaos tersebut, saya jadi tahu bagaimana sikap seseorang menghadapi masalah yang dia temukan. meskipun hanya dalam ruang simulasi latihan, tetapi orang-orang yang saya hadapi adalah nyata dan berasal dari dunia yang nyata beserta permasalahan-permasalahannya.
Apa yang saya temukan adalah hasil dari proses pembacaan dalam latihan teater...
Komentar
Posting Komentar